Jumat, 17 November 2017

Inilah Siasat Warga Bekasi Supaya Maju

Daerah terus tumbuh maju namun apakah kemajuan itu secara nyata dirasakan oleh warganya.

Ataukah oleh segelintir orang yang ikut bermain di dalanya sehingga hanya mereka yang bisa merasakannya sementara warga biasa yang entah di pelosok mana di bekasi tidak merasakan imbasnya. Bila demikian maka ada yang salah apa yang sedang berjalan ini.

Jawablah, apakah masih ada politisi kab Bekasi yang selalu membahas bagaimana membesarkan warganya, setidaknya yang diwakilinya, atau setidaknya konsisten membicarakan memikirkan dan melakukan langkah-langkah nyata untuk membesarkan dan memajukan warga yang dimulai dari TIM yang dulu menaikkannya menjadi Anggota Legislatif. Saya belum menemukan satu pun? Bila ada, siapa saya minta satu saja nama?

Politisi level atas saja kerjaannya berebut jabatan, berebut kekuasaan, berebut jatah kursi. Dan kita tidak bisa disalahkan ketika logika melihat bahwa mereka tidak mungkin memikirkan rakyat. Mereka hanya memikirkan diri sendiri. 

Situai mengenaskan ini tidak akan selesai dengan menunggu politisi yang akan bangun dari siumannya dan sadar tentang arti sebuah wakil. Saat ini mereka dininabobokan oleh kebut-kebutan strategi bagaimana menggemukkan kekayaannya, meninggikan jabatannya, meguatkan cengkraman kekuasaannya. Kepedulian yang ia tampakkan pun sangat mudah dibaca terkait dengan kepentingannya untuk merebut kekuasaan politik. 

Mereka sedang membangun puzle-puzle sandiwara kepedulian supaya dapat simpatik. Karena simpatik akan membuahkan dukungan. Dan dukungan akan menuai angka suara di pemilu.

Bagaikan Anjing yang selalu mencari dimana daging berada maka situasi ini sangat menguntungkan bagi mereka yang memiliki jiwa seperti ini. Peduli setan dengan besok. Peduli setan dengan masa depan. Peduli setan dengan orang lain. Yang penting dapur gue, bini gue, anak gue dapat makan. Peluang bagus ini tidak boleh gue sia-siakan. Toh cuman sekedar nyoblos gak ngaruh buat gue. Apakah mereka salah?Belum tentu. Ini adalah cara yang sangat masuk akal untuk mendapatkan penghidupan, untuk mendapatkan pemasukan ekonomi, daripada harus berbuat kriminal, kejahatan, dan tipu menipu. 

Maka
Pemilu selalu dilaksanakan rutin. Maka kita harus mulai membuka wawasan mengenai pemilu, peluangnya, efek-efek suara bagi diri kita dalam jangka panjang. Tanpa itu kita akan di nina bobokan oleh politisi yang kebetulan punya banyak dana untuk membuat mereka bisa mendapatkan kekayaan kekuatan dan kekuasaan di kemudain hari saat menang. Sementara kita yang hanya di hajar dengan uang 20 ribu atau 50 ribu, yang esok pagi saja sudah habis, gigit jari sambil menonton mereka yang sedang pesta tunjangan jabatan, pesta berebut SPK industri, pesta menikmati dana-dana di bawah meja, sementara mereka sendiri mengucapkan selamat tinggal rakyat yang sudah gua bayar sebelum pemilu.

Ini yang kita maksudkan kita sebagai rakyat disebut hebat. 20 ribu atau 50 ribu untuk menjadikan mereka berpesta dengan pundi-pundi dan peluang yang melekat bersama jabatannya selama 5 tahun saat kemenangan mereka, sementara kita terlantar dengan kepayahan ekonomi setiap hari. Apakah ini yang kita harapkan dari para politisi yang setiap pemilihan mereka menjajakan janji-janji yang mereka ingkari sendiri?

Maka....
Kita sebagai warga harus mulai berpolitik. Politik Warga. Politik Perjuangan, Memperjuangkan Perbaikan di saat tidak ada wakil rakyat yang tak mau peduli. 

Berpolitik untuk membuat benteng perlindungan. Bukan untuk menghantam mereka para penjaja dan pengobral janji. Bukan itu. Kita perlu membuat perlindungan yang kuat supaya kita bisa bisa dengan mudah diluluhlantahkan emosi dan psikologi kita dengan kata-kata rayuan dan uang 20 ribu mereka. 

Kita harus berhimpun
Kita harus berhimpun memperkaya wawasan
Kita harus berhimpun memperkaya pengetahuan
Kita harus berhimpun menajamkan pemikiran
Kita harus berhimpun membuka pemahaman realitas di lapangan

Kita harus berhimpun bangun dari penjual-penjual rayuan
Kita harus berhimpun memperluas jaringan
Kita harus berhimpun membangun perlindungan
Kita harus berhimpun membangun kekuatan diri sendiri
Kita harus berhimpun membangun komunitas

Kita harus berhimpun membangun kekuatan satu suara yang diperhitungan di pemilu.

Politik tidak kejam uang 20 ribu atau 50 ribu dari politisilah yang membuat Oknum politisi kejam
Bukan politisi yang pintar tapi kitalah yang terlalu bodoh sehingga membiarkan diri di bodohi, dikibuli, sehingga dapur mereka ngebul dan kita hanya kebagian asap dan sampahnya.

Bila Anda satu pemikiran
Bila Anda satu pandangan
Bila Anda satu pemahaman
Bila Anda satu hati
Bila Anda satu tekad
Bila Anda satu tujuan

Maka mari berhimpun bersama
Membangun kekuatan Independen untuk perubahan kita sendiri
Membangun kekuatan agar tidak dipandang sebelah mata

Politik penting untuk menentukan kebijakan
Tapi bila kita lepas dan tak punya kendali atas politik
Maka hasil kebijakan dari orang-orang politik tidak akan berpihak kepada kita.
Jangan sampai mereka terbang tinggi sementara kita, setelah mereka dihebatkan, diberi sayap,
mereka terbang dan membiarkan kita masih terkapar tersesat tak tentu arah di hutan RIMBA.

Share kan, bagikan tulisan ini kepada rekan2 kalian
Untuk menyadarkan dari siuman dan mimpi
Menuju kenyataan yang harus di perjuangkan sendiri

Penulis :
Sunaryo Saripudin S.Pd.,
Founder JSMI Network-JSMI Solid

Bangun koneksi dan sinergi kamu sekarang
Klik disini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar